NDT Penetrant Test
Pada pengujian material, kita biasa mengenal ada dua klasifikasi pengujian, yaitu Destructive Test dan Non Destructive Test. Destructive test merupakan pengujian merusak, biasa dilakukan menggunakan specimen uji yang kemudian dilakukan pengujian dan dilakukan analisa hasil. Sedangkan Non Destruvtive Test merupakan pengujian tidak merusak, dapat dilakukan di specimen uji maupun di produk jadi ketika memasuki tahap Quality Control. Liquid Penetrant Test merupakan salah satu uji tidak merusak (Non Destructive Test) yang bertujuan untuk mengetahui cacat yang terjadi pada bagian surface (permukaan) benda uji. Pengujian ini biasa dilakukan pada material setelah dilakukan pengelasan.
Bahan-bahan yang akan kita gunakan dalam pengujian penetrant ini, antara lain adalah sebagai berikut
1. Material Uji
2. Penetrant
3. Cleaner/Remover
4. Developer
Sedangkan peralatan yang kita gunakan dalam melakukan uji penetrant antara lain adalah sebagai berikut :
5. Lampu Tambahan (jika diperlukan)
6. Lap Pembersih/Tisu
7. Light Meter
Cairan penetrant yang digunnakan dalam pengujian penetrant ini dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis zat pewarna yang ditambahkan, yaitu :
1. Visible dye penetrants : zat pewarna merah.
2. Fluorescent penetrants : zat pewarna hijau-kuning (fluorescent).
3. Dual sensitivity penetrants : kombinasi kedua zat pewarna, visible dan fluorescent.
Sedangkan berdasarkan proses pembersihan sisa penetrant dari permukaan benda uji dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut :
1. Water-washable penetrants : dapat dibilas langsung dengan air, karena sudah mengandung zat pengemulsi.
2. Post-emulsifiable penetrants : memerlukan pengemulsi terpisah untuk menjadikan penetrant dapat dibilas dengan air.
3. Solvent removable penetrants : memerlukan pembersihan dengan solven khusus jika menggunakan penetrant visible dalam kaleng bertekanan.
Tidak ada komentar